TUGAS BAHASA INGGRIS (3)
Economic Condition In Indonesia Is
Stable In The Middle Of Global Crisis
Global
economic crisis led to decrease economic condition in some countries around the
world. Inflation and bankcruptcy begin to enter some development countries and
super power countries. Even super power country such as United State faces
difficult era on their economy movement.
However,
this global crisis doesn’t make chaos for economic condition in Indonesia.
According to Governour of Bank of Indonesia, Agus Martowardojo, economic
condition is still stable. Even thoguh it runs slowly, but economi condition in
Indonesia grows significantly.
“On
our perspective, Condition in Indonesia is a country with most stable economy
growth in development country level,” Agus Martowardojo said.
Bank
of Indonesia apllies some strategic programs to maintain economic condition in
Indonesia. The programs are combined with government’s reformation programs
such as, the acceleration of infrastucture projects, develompent of integration
services, and some others policy packages. The combination between Bank of
Indonesia and government’s project can keep stable the economi condition in
Indonesia.
Indonesia’s
currency is assessed being better than other countries. The weakness of the
currency is lower and on reasonable limit. Even since Otober 2015, rupiah
starts to increase. The condition of rupiah is caused by improvement of
investment and reduced of uncertainty of United State interest rates. The
market’s attitude on policies that are applied by bank of Indonesia,
government, and Financial Service Authority of Indonesia is also the reason of
rupiah improvement.
Beside
that, even though Indonesia gets inflation, but it can be controlled.Even when
subsidies of oil fuel is ommited, inflation decreases. In prediction, inflation will be on 4 minus
1%.
Even
International Monetery Fund (IMF) appresiates economic condition in Indonesia
in the middle of global crisis. IMF appriciate the strategies of governmernt
that applies good macro economic policy and structural reformation which still
continues. IMF predicts, shortly growth of Indonesia’s economy will reach 5 %.
IMF
predicts that private consumption and private investment will improve. It is
caused by the improvement of comodity value and low interest rates. Probabality
of Indonesia that will be a developed country.
Beside
Bank of Indonesia and IMF, optimism on economic condition in Indonesia is
showed by Ministry of National Development Planning, Bambang Brodjonegor.
Bambang aims growth of economy will reach 6-8% in 6 years. If it was
succcesful, Indonesia will produce Growth Domestic Product around USD 7.000 per
capita per year.
Economic
condition of Indonesia which is stable is indicated by reduction of poverty to
7-8%. It also happen on amount of jobless which reduces to 4-5%. The reduction
of poverty and amount of jobless is planned to be reached perfectly on 2019.
Except it, the improvement of regional distribution is also the indication for
good economic condition of Indonesia.
According
to Bambang, the economic condition in Indonesia which is stable is caused by
some factor. At least, there are 7 factors, they are sufficient productive
population, improvement of healhty and education quality, the acceleration of
infrastructure development, improvement of bussines efectivity, high growth
investment, improvenet on financial service, and high development of technology
and information
Kondisi Ekonomi Indonesia Tetap Stabil Ditengah
Krisis Global
Krisis ekonomi
global berakibat pada menurunnya kondisi
perekonomian negara-negara di berbagai belahan dunia. Inflasi dan kebangkrutan
mulai menghantui beberapa negara berkembang bahkan negara maju. Bahkan negara
maju seperti Amerika pun harus mengalami masa-masa sulit dalam pergerakan
perekonomiannya.
Namun krisis global
tersebut tidak membuat kondisi ekonomi di Indonesia menjadi kacau. Menurut
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, kondisi ekonomi di Indonesia masih
stabil. Walaupun lambat, namun kondisi ekonomi di Indonesia masih terus tumbuh.
“Dalam pandangan kami,
kondisi Indonesia tetap sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi paling stabil
dalam skala negara berkembang,” kata Agus Martowardoyo.
Bank Indonesia
menerapkan beberapa program strategis untuk menjaga kondisi ekonomi di
Indonesia agar tetap stabil. Program-program tersebut dipadukan dengan program
reformasi kebijakan pemerintah, seperti percepatan pengerjaan proyek
infrastruktur, reformasi subsidi BBM, pengembangan layanan terpadu, dan
beberapa paket kebijakan lainnya. Perpaduan antara BI dan program pemerintah
ini dinilai mampu menjadi stabilitas kondisi ekonomi di Indonesia.
Mata uang Indonesia
juga dinilai lebih baik dari negara-negara lain. Pelemahan yang dialami masih
lebih rendah dan dalam batas wajar. Bahkan sejak Oktober 2015, rupiah semakin
menguat. Menguatnya rupiah ini karena semakin meningkatnya aliran modal masuk
dan berkurangnya ketidakpastian kenaikan suku bunga AS. Sikap pasar yang
optimis terhadap kebijakan yang ditempuh BI, pemerintah, dan Otoritas jasa
Keuangan juga menjadi alasan menguatnya nilai rupiah.
Selain itu walaupun
Indonesia mengalami inflasi, namun inflasi masih bisa dikendalikan. Bahkan
setelah penghapusan subsidi BBM pun inflasi cenderung menurun. Diperkirakan
inflasi akan berada pada sasaran 4 plus minus 1 persen pada 2015.
Bahkan IMF memuji
kondisi ekonomi di Indonesia yang tetap stabil di tengah krisis global. IMF
memuji langkah pemerintah Indonesia yang menerapkan kebijakan makro ekonomi
yang baik dan reformasi struktural yang terus berlanjut. IMF meramalkan dalam
waktu dekat, pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan mencapai 5%.
IMF memperkirakan
konsumsi swasta dan pertumbuhan investasi swasta akan merangkak naik. Hal itu
dipengaruhi oleh naiknya harga komoditas dan suku bunga perbankan yang masih
rendah. Inilah yang akan semakin memantapkan posisi Indonesia. Dan bukan tidak
mungkin, jika pemerintah mampu mempertahankan kondisi ekonomi di Indonesia,
maka Indonesia akan masuk kategori negara maju.
Selain BI dan IMF,
optimisme terhadap kondisi ekonomi di Indonesia juga ditunjukkan oleh Menteri
Perencanaan Pembangunan, Bambang Brodjonegoro. Bambang menargetkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia mencapai 6-8 % dalam 6 tahun ke depan. Dengan begitu target
Indonesia untuk menghasilkan PDB sekitar USD 7.000 per kapita per tahun bisa
direalisasikan.
Keadaan ekonomi di
Indonesia yang stabil ini ditunjukan dengan menurunnya tingkat kemiskinan
menjadi 7-8%. Begitupun pengangguran yang turun menjadi 7-8%. Penurunan tingkat
kemiskinan dan pengangguran ini ditargetkan akan tercapai dengan sempurna pada
tahun 2019. Selain itu, meningkatnya distribusi antar wilayah juga merupakan
indikasi stabilnya kondisi ekonomi di Indonesia.
Menurut Bambang,
kondisi ekonomi Indonesia yang stabil ini disebabkan beberapa faktor.
Setidaknya ada 7 hal yang membuat kondisi ekonomi di Indonesia tetap stabil
yaitu, tersedianya penduduk usia produktif yang cukup, pemerintah terus
memperbaiki kesehatan dan pendidikan, pembangunan infrastruktur dipercepat,
efektivitas iklim usaha ditingkatkan, pertumbuhan investasi yang tinggi,
meningkatnya layanan keuangan, dan perkembangan teknologi dan informasi yang
pesat.
Komentar
Posting Komentar